Kritik dan saran untuk pembelajaran soft skill
suatu realita bahwa pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk muatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja. Lalu seberapa besar semestinya muatan soft skill dalam kurikulum pendidikan?, kalau mengingat bahwa sebenarnya penentu kesuksesan seseorang itu lebih disebabkan oleh unsur soft skillnya.

            Jika berkaca pada realita di atas, pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan. Namun untuk mengubah kurikulum juga bukan hal yang mudah. Pendidik seharusnya memberikan muatan-muatan pendidikan soft skill pada proses pembelajarannya. Sayangnya, tidak semua pendidik mampu memahami dan menerapkannya. Lalu siapa yang harus melakukannya? Pentingnya penerapan pendidikan soft skill idealnya bukan saja hanya untuk anak didik saja, tetapi juga bagi pendidik.
Pada prinsipnya yang mendasari akan kesuksesan dunia pendidikan buat saya sendiri adalah adanya kerjasama  yg baik dalam proses penyampaian dan penerimaan informasi tentang kegiatan atau hal yang dibutuhkan yaitu adanya kinerja pembimbing yang baik serta dapat menerapkan apa yang mesti dilakukan oleh yang dibimbing dalam hal kemampuan mengerjakan  tugas-tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya , dan untuk yang dibimbing harus lebih teliti dan cermat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan demi tidak terjadinya kesalahan  nantinya setelah tugas tersebut dibuat.
Ahmad Rohimi
3EA10 / 10207071

date Jumat, 21 Mei 2010

0 komentar to “Kritik dan saran untuk pembelajaran soft skill”

Leave a Reply: