Banyak manusia yang tertipu oleh kehidupan dunia. Mereka bekerja begitu keras bahkan sampai 12 jam lebih sehari hanya untuk kebahagiaan di dunia. Namun sayangnya banyak yang tidak menyisakan setengah jam pun untuk kehidupan akhirat dengan zikir dan beribadah kepada Allah.
“(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka.” Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” [Al A’raaf:51]
           Bahkan ada yang tidak mau mengingat Allah sama sekali dan menganggap kehidupan akhirat hanyalah kebohongan yang hanya dipercaya oleh orang-orang yang fanatik agama.
Mereka tahu kematian pasti menimpa siapa saja. Namun mereka tidak pernah mengingat mati dan tidak percaya pada kehidupan sesudah mati.
“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” [Faathir:5]
Padahal akhirat itu adalah janji Allah yang benar.
“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri”, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” [Al An’aam:130]
          Banyak orang yang menumpuk harta dan berbangga tentang banyaknya harta dan anak. Padahal hidup manusia di dunia rata-rata tidak lebih dari 70 tahun. Setelah itu mereka mati dan masuk ke dalam lobang kubur. Jabatan, Harta dan anak tak berguna lagi bagi mereka ketika sudah dikubur.
Bagi yang tidak mau mengingat Allah dan melalaikan sholat, ada siksa kubur yang menunggu mereka:
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” [Al Haddid:20]
          Jadi, tetaplah bekerja. Namun jangan melupakan akhirat. Bagaimana pun juga akhirat lebih baik dan lebih kekal. Akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya. Dunia hanya sekedar tempat kita lewat. Tempat kita untuk bekerja dan beribadah sehingga memiliki bekal yang cukup untuk di akhirat.

http://media-islam.or.id/2007/09/14/jangan-tertipu-kehidupan-dunia-dan-melupakan-akhirat/comment-page-1/

date Kamis, 15 April 2010

Rintangan terbesar untuk sukses bagi kebanyakan orang kelihatannya adalah penundaan. Oleh karenanya, komponen terpenting dari manajemen waktu (time management) pun adalah menghindari penundaan.
Menghindari penundaan juga sangat krusial jika kita ingin merealisasikan impian-impian kita. Ini membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh, sebab kita terlibat langsung didalamnya dan harus diakui hal ini memang cukup sulit untuk diatasi. Kita harus menjaga pikiran tetap fokus pada mimpi-mimpi kita dan memelihara hasrat kita dalam mencapai mimpi-mimpi tersebut, sehingga godaan-godaan yang kita temui tidak meruntuhkan keinginan kita untuk sukses.
Ada banyak alasan mengapa kita menunda – dan semua dari kita pernah melakukannya.
1. Takut salah atau gagal
Wah sepertinya bosan ya berbicara tentang takut gagal. Namun tidak apa-apa ya saya ulas kembali supaya lebih menempel di pikiran para pembaca sekalian.
Banyak dari antara kita tidak berani memulai atau berhenti melakukan sesuatu karena kita takut jika harus terjatuh. Kita juga sering mempunyai ketakutan lain jika kita tetap mengambil tindakan dan akhirnya jatuh, kita takut dianggap gagal oleh orang lain. Dicap sebagai orang gagal bagi kebanyakan orang adalah suatu hal yang sangat memalukan. Padahal sebetulnya anggapan itu mungkin hanya sebuah prasangka saja, dan kalaupun betul untuk apa kita memikirkan anggapan tersebut; apa untungnya bagi kita? Apakah kita hidup dari anggapan orang lain?
Namun jika kita hanya berbicara tentang harapan dan impian saja, tanpa ada usaha yang kuat untuk merealisasikannya, impian kita hanyalah sebatas impian, tidak akan menjadi sebuah realita.
Meskipun sebuah tujuan tidak tercapai, tindakan mencoba sendiri adalah sebuah penghargaan. Pembelajaran terbesar didapat dari pengalaman-pengalaman, yang tentu saja lewat tindakan-tindakan. Banyak orang mengakui seseorang dari usaha-usaha yang ia lakukan dibanding dengan hasilnya. Tindakan mencoba adalah tindakan yang penuh keberanian, sebaliknya tindakan menunda adalah sebuah tindakan yang pengecut. Jangan terjebak oleh kata takut sebagai alasan untuk menunda sesuatu.
2. Merasa Kewalahan
Seringkali kita melihat pada sebuah tujuan kemudian merasakan bahwa ada banyak sekali hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan akhirnya kita merasa kewalahan sendiri. Perasaan kewalahan tersebut akhirnya melumpuhkan kita, mencegah kita dari usaha mengambil langkah pertama.
Untuk setiap tujuan yang anda miliki dalam hidup, pecahlah tujuan tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (lihat juga artikel Bagaimana Tetap Termotivasi Untuk Menyelesaikan Apa Yang Telah Anda Mulai). Tentukan tindakan apa saja yang diperlukan untuk masing-masing bagian tersebut agar dapat berhasil. Jika melihat pada ’lukisan besar’ membuat kepala anda penat, lihatlah pada langkah-langkah kecil selama perjalanan. Selesaikan bagian kecil tersebut satu per satu, tanpa perlu khawatir dengan bagian kecil berikutnya. Rayakan setiap keberhasilan-keberhasilan kecil, dan tanpa ada sadari kelak anda mencapai tujuan besar anda.
3. Sifat Alami Manusia
Kita secara alami cenderung menghindari kegagalan karena menyebabkan kita sakit atau menderita dan condong melakukan hal-hal yang dapat membuat kita senang. Agar kita terhindar dari penundaan, komitlah pada diri anda sendiri untuk melakukan tugas-tugas yang tidak menyenangkan terlebih dahulu. Miliki sikap ’saya bisa’, dan sadari bahwa semakin cepat anda memulai serta semakin keras anda bekerja, maka semakin cepat pula tugas tersebut akan berakhir.
4. Sudut pandang
Jika kita melihat suatu tugas sebagai sebuah hal yang sulit, maka akan sulitlah tugas tersebut. Daripada kita pasrah, lebih baik melihatnya sebagai sebuah peluang untuk diatasi. Misalkan jika anda diminta untuk menyelesaikan sebuah penelitian, lihatlah hal tersebut sebagai sebuah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan baru dan peningkatan mental anda. Menyelami proyek tersebut dengan penuh antusias, merasakan bahwa setiap proses yang anda lalui akan meningkatkan kemampuan anda, anda dapat merubah tugas menjadi sebuah kesenangan.
Sebuah ironi tentang penundaan : Banyak dari kita mengeluh bahwa kita tidak memiliki banyak waktu, sementara kita menghabiskan waktu untuk duduk-duduk tanpa mengerjakan apa-apa, mengkhawatirkan pekerjaan/tugas yang sedang menunggu kita.
Kita tidak mengetahui kemana takdir akan membawa kita esok hari, jadi kita lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan hari ini. Jangan biarkan penundaan menguburkan harapan dan impian anda.
http://www.akuinginsukses.com/4-alasan-mengapa-kita-sering-menunda/

date






Written by vombunomb

        Ibu merupakan sosok yang paling berpengaruh pada pendidikan, kesehatan jiwa dan badan bagi seluruh anggota keluarga, khususnya anak-anak. Tugas ibu, pada umumnya, mengawasi anak-anak serta memenuhi tuntutan lahir dan batin. Agama Islam memiliki perhatian khusus terhadap peran para ibu. Allah Swt dalam surat Luqman ayat 14 berfirman, "Dan kami peringatkan kepada manusia berbuat baik kepada kedua orang tua, ibu dan bapaknya; ibunya telah mengandunnya dalam keadaan lemah yang bermabh-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyuukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
        Keluarga merupakan pusat pendidikan bagi anak-anak, sedangkan ibu adalah pendidik pertama bagi mereka. Pendiri Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini ra, menilai pekerjaan ibu sebagai pekerjaan yang paling mulia dan menyebut pangkuan ibu sebagai madrasah terbesar. Beliau mengatakan, "Pada dasarnya, pendidikan dimulai dari peran suci seorang ibu. Para ibu mesti sadar untuk mendidik anak-anaknya sebaik mungkin. Membesarkan anak dan menyerahkan manusia kepada masyarakat merupakan pekerjaan termulia di muka bumi ini."
Di dunia saat ini, lantaran ibu merangkap sebagai perempuan karier, hubungan antara ibu dan anak-anak pun kian melebar. Sebab, para ibu lebih memilih sibuk di luar daripada harus mengasuh anak-anak mereka di rumah. Padahal peran ibu sama sekali tak bisa digantikan oleh apapun. Tidak ada fasilitas pendidikan apapun yang dapat menggantikan perasaan, belaian hangat, dan asuhan ibu terhadap anak-anaknya. Terkait hal ini, Dr Benyamin Spack, psikiater anak-anak di AS, mengungkapkan hasil riset lapangannya selama bertahun-tahun, dan mengatakan, "Agar supaya anak tumbuh normal, sebaiknya beberapa jam setelah lahir harus diserahkan kepada ibunya untuk dibelai dan diberi susu, dan jika mungkin sang anak selalu didamping ibunya".
Spack mengkritik para ibu yang lalai mendidik anak karena sibuk marawat kecantikan dirinya dan mengatakan, " Di saat kami menanti masyarakat yang sehat, saya berharap kedua orang tua mengerti bahwa memperhatikan anak-anak dan keluarga adalah pekerjaan yang penting, dan minimalnya setara dengan pekerjaan yang lain. Kedua orang tua dalam hal ini tak boleh merasa malu."
Bagi kaum hawa, masa hamil adalah salah satu bagian kehidupan yang terindah. Saat itu, ibu bertangungjawab atas perkembangan seorang manusia yang ada pada dirinya. Pada masa itu, ibu melakukan hubungan psikologis dengan janinnya. Berdasarkan sejumlah hasil riset ilimiah, kehati-hatian seorang ibu di masa hamil merupakan peran yang mendasar dalam perkembangan masa depan anaknya. Menurut Dr Spack, seorang anak sebelum lahir tidak hanya tumbuh di rahim ibu, tapi janin itu juga menjadi mitra ibunya dalam semua aktivitas.
Yang jelas, kehidupan prakelahiran, merupakan masa yang sangat sensitif dan kritis bagi seorang ibu dan anak. Dalam kondisi ini, mereka dihadapkan pada ancaman bahaya kejiwaan dan kesehatan tubuh. Untuk itu, ibu dan anak memerlukan perhatian ekstra. Dalam berbagai hadis disebutkan mengenai betapa mulianya masa kehamilan dan pahala yang melimpah di masa itu. Berdasarkan ajaran Islam, perempuan yang tengah hamil diumpamakan seperti seorang pejuang di jalan Allah Swt. Bila seorang perempuan meningal di saat melahirkan, maka ia disamakan seperti seorang syahid. Pada suatu hari, Rasulullah saww berbicara mengenai kemuliaan jihad. Seorang perempuan bertanya, "Apakah para perempuan tidak mendapatkan pahala jihad? Rasulullah saww bersabda: "Perempuan juga mendapatkan pahala jihad ketika hamil, melahirkan seorang anak dan menyusuinya. Dalam kondisi itu, perempuan dapat disetarakan dengan seorang laki-laki yang berjihad. Jika ia meninggal dalam kondisi demikian itu, maka perempuan tersebut sejatinya meninggal layaknya seorang syahid di jalan Allah swt."
Menyusui adalah salah satu hubungan antara ibu dan anak yang berpengaruh pada perpindahan karakter moral ibu ke anak. Riset membuktikan bahwa menyusui anak sangat urgen bagi seorang ibu. ASI atau air susu ibu merupakan makanan yang paling sehat dan penuh protein. Dalam buletin WHO disebutkan kematian anak-anak yang disusui oleh air susu ibu, enam kali lebih sedikit dibanding anak-anak yang menyusu dengan susu buatan. Sebab, air susu ibu adalah susu natural yang tiada tandingannya, dan sama sekali tak bisa digantikan oleh susu buatan.
Ajaran Islam juga menyebut air susu ibu sebagai makanan anak yang paling ideal dan natural. Terkait hal ini, Rasulullah saww bersabda, "Tidak ada susu yang lebih baik dari air susu ibu." Dalam riwayat lainnya, Rasulullah saww bersabda, " Allah swt akan memberikan pahala senilai membebaskan seoarang budak, bagi perempuan di saat setiap kali menyusui anaknya. Ketika masa menyusui selesai, malaikat meletakkan tangannya di atas bahunya dan berkata, "Mulailah hidup baru! Karena Allah swt telah mengampuni dosa-dosamu di masa lalu."
Pahala besar yang dipersembahkan ini bukan hanya karena faktor lahiriah menyusui anak, tapi juga karena faktor batin yang dapat memenuhi tuntutan mental anak. Ketenangan seorang anak dalam dekapan ibunya dan detak jantung sang ibu yang didengar anaknya, dapat memberikan dampak positif pada kebutuhan batin seorang anak. Seorang anak yang disusui oleh ibunya, benar-benar merasa terpenuhi kebutuhan psikologisnya, dan saat dewasa, ia akan menjadi manusia dengan karakter yang lebih matang. Dari sisi jasmani pun ia akan menjadi lebih kebal terhadap serangan beragam penyakit.
Melalui perlakuan yang baik dan pendidikan yang benar, seorang ibu dapat mengenalkan anaknya dengan etika dan karakter yang terpuji. Samuel Smiles, seorang penulis Barat, menulis, "Pihak-pihak yang memegang erat tali ayunan anak-anak lebih berpengaruh daripada orang-orang yang memegang kendali pemerintahan."
Para ibu yang sehat dapat menghasilkan para pemimpin dan politisi yang berpengaruh pada masyarakat. Politisi AS, Jean Randlof, mengatakan, "Hanya satu hal yang menyelamatkan saya dari kesyirikan dan ateisme. Yaitu suatu masa saat orang tuaku memegang tanganku yang kecil, lalu ia mendudukkanku di pangkuannya dan mengucapkan kata Tuhan." Kenyataan ini merupakan contoh bahwa dibanding bapak, seorang ibu lebih berpengaruh dalam menurunkan naluri religiusnya pada si anak. Sangatlah wajar, Rasulullah Saww ketika ditanya oleh sahabat, kepada siapa aku harus berbuat baik, beliau menjawab pada ibu hingga tiga kali dan yang keempatnya, beliau baru menjawab, pada ayahmu. Para ilmuwan di berbagai bidang menyatakan bahwa ibu berperan penting dalam pendidikan agama dan kejiwaan anak. Tanggung jawab seorang ibu sangatlah besar. Untuk itu, Islam menyatakan bahwa surga ada di bawah telapak kaki ibu.
http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&task=view&id=2160&Itemid=28

date



sumber: milis muslimah_sholehah
Siapa yang tidak ingin tampil cantik? Kecantikan merupakan merupakah satu hal yang sangat diinginkan oleh para wanita. Mereka para kaum Hawa itu banyak yang telah mencoba berbagai kiat, baik dengan menggunakan berbagai kosmetik, pemutih atau menggunakan lulur, ekstrak bengkoang dan lain-lain agar wajahnya putih alami dan berseri.
Terlepas dari keberhasilan semua trik-trik di atas yang notabene masih dipertanyakan terlebih lagi mengandung zat-zat kimia yang berbahaya, kenapa tidak menggunakan kiat yang satu ini?
Apa kiatnya? Yaitu shalat tahajjud di malam hari.
Berkata Imam Ibnul Qayyim, Sesungguhnya shalat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya Ada sebagian istri yang memperbanyak pelaksanaan shalat malam. Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, Shalat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang jika wajah kami menjadi lebih bagus.Demikian yang dituliskan oleh Mahmud Mahdi Al-Istanbuli di bukunya Kado Perkawinan halaman 312 ketika mengutip perkataan Ibnul Qayyim di buku Raudha Ath-Thalibin. [1]
Perlu juga diingat bahwa kiat ini bukan cuma monopoli kaum Hawa saja, kaum Adam pun perlu juga menerapkannya.
Keutamaan Shalat Tahajjud
Disamping hikmah diatas yang bisa di dapat dari melaksanakan shalat malam, shalat malam ini pun mempunyai keutamaan yang lain. Bahkan inilah yang lebih penting.
1. Allah akan mengangkat ke tempat yang terpuji, dalilnya adalah
“Dan pada sebagian malam hari bertahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.(Al Israa : 79).
2. Shalat malam dapat mendekatkan diri kepada Allah dan dapat menghapuskan dosa, dalilnya adalah
Hendaklah kalian melaksanakan shalat malam karena shalat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa. (HR. Tirmidzi no. 3549, Al Hakim I/380, Baihaqi II/502. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwaa Al Ghalil II/199/no. 452). [2]
3. Kemuliaan orang beriman ada pada shalat malam
Jibril berkata, Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan shalat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.� (Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 831). [3]
Shalat malam yang paling utama adalah pada sepertiga malam yang terakhir. Pada saat ini doa akan dikabulkan oleh Allah. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi pernah bersabda:
Allah turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir. Allah lalu berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepada-Ku tentu Aku ampuni.Demikianlah keadaannya hingga fajar terbit. (HR. Bukhari no. 145 dan Muslim no. 758). [4]
Bagaimana Agar Bisa Shalat Tahajjud?
Shalat malam termasuk ibadah yang berat, karena di saat kita terlelap dan masih mengantuk maka kita harus bangun untuk shalat. Berikut beberapa sebab agar kita dimudahkan untuk melaksanakan shalat malam.
1. Berusaha untuk tidur di awal malam dan menjauhkan diri dari begadang. Rasulullah membenci tidur sebelum Shalat Isyaa dan berbicara sesudah Shalat Isyaa. [5]
2. Ketika akan tidur, perhatikan adab-adab tidur, misalnya membaca doa sebelum tidur, membaca ayat kursi, membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, membaca Surat Al Kaafirun, dll. [6]
3. Tidur sebentar di siang hari
4. Meninggalkan kemaksiatan, dosa dan perbuatan bid’ah
5. Berkeinginan kuat untuk shalat malam
6. Memasang jam beker. Bisa juga dengan saling membangunkan istri, suami, dan keluarga. Bahkan bisa dengan saling membangunkan tetangga atau teman dengan menelpon melalui handphone-nya. Saling berta’awun.
http://blog.unisa81.net/2006/07/05/kiat-tahajud/

date


Siapakah Mbah Priok itu? Masyarakat Jakarta Utara menganggap makam Mbah Priok dianggap sebagai makam keramat.
Sebab, di situlah dimakamkan jenazah wali Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain Ass Syafi'i Sunnira atau kerap disebut Mbah Priok.
Masyarakat Muslim di Jakarta Utara sangat menghormati makam itu dan setiap setahun sekali diadakan acara kaul yang dihadiri tidak kurang dari sepuluh ribu orang.
Mbah Priok adalah penyebar agama Islam di Batavia pada abad ke-18. Mbah Priok terkait erat dengan sejarah Jakarta. Namanya pula yang menjadi asal mula Tanjung Priok.
Mbah Priok, yang biasa disebut Habib, dilahirkan di Palembang pada 1727 dengan nama Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain As Syafi'i Sunnira.
Menurut catatan, pada 1756 Habib Hasan bin Muhammad bersama Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad pergi ke pulau Jawa untuk misi dakwah Islam. Mereka berlayar menuju Batavia selama dua bulan.
Dalam perjalanannya, Habib mendapatkan banyak rintangan. Salah satunya adalah dihadang armada Belanda dengan persenjataan lengkap. Tanpa peringatan, perahu Habib dihujani meriam. Namun, tak satupun meriam mengenai kapal Habib.
Lolos dari kejaran perahu Belanda, kapal Habib ditabrak ombak besar. Semua perlengkapan di kapal hanyut bersama gelombang. Yang tersisa hanya alat penanak nasi dan beberapa liter beras yang berserakan.
Selanjutnya, ombak lebih besar datang menghantam lebih keras dan membuat kapal terbalik. Kedua ulama itu terseret hingga ombak.
Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal. Sedangkan Muhammad Al Hadad masih hidup. Di samping keduanya, terdapat periuk dan sebuah dayung. [wdh]

http://inilah.com/news/read/politik/2010/04/14/461151/rusuh-mbah-priok-2-anggota-dprd-dki-jadi-korban/

date


          Rutinitas sehari-hari yang padat tak jarang menguras stamina tubuh kita. Nah... untuk menjaganya, berbagai cara pun dilakukan agar tubuh lebih fit dan segar, salah satunya adalah olahraga. Seperti jogging, selain murah dan mudah dilakukan jogging ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita, karena dengan jogging semua otot lower body khususnya kaki ikut bergerak. Semakin lambat gerakan semakin meningkatkan stamina kita, tapi usahakan agar kecepatannya sekonsisten mungkin. Lakukanlah jogging sejauh 3 km per hari. atau bersepeda di luar ruangan sepanjang 5 km. Otot yang bergerak tidak jauh beda dengan jogging namun oksigen yang sampai ke tubuh manusia tentunya lebih segar dibandingkan di dalam ruangan. Yang dimaksud lebih banyak oksigen adalah lebih panas lagi organ dalam yang dapat bekerja sehingga meningkatkan efisiensi produksi energi.

          Selain di luar ruangan olahraga juga bisa dilakukan di dalam ruangan seperti di pusat-pusat kebugaran. Nah di pusat kebugaran ini kita dapat menggunakan alat-alat yang sudah tersedia, seperti treadmill. Pada umumnya gerakannya terlihat sama dengan jogging. Namun dengan program-program yang tersedia di alat tersebut kita dapat membakar kalori lebih banyak dengan meningkatkan beban program. Maka dengan proses tersebut jantung, paru-paru dan pernafasan akan lebih kuat dan otomatis menambah stamina kita

         Untuk menggerakkan otot upper dan lower atau lengan dan kaki, bisa kita gunakan alat cost trainer. Alat ini lebih banyak membuat pembakaran kalori dibandingkan jogging. Karena bagian atas dan bawah tubuh kita ikut bergerak semua. Disarankan agar melakukan olaraga secara teratur sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

        Akan lebih baik setelah berolahraga jangan lupakan untuk minum karena salah satu penyebab kelelahan adalah akibat tubuh kekurangan cairan. Darah akan mengental sehingga akibatnya darah menjadi lambat dan butuh waktu lebih lama bagi sel tubuh untuk mendapatkan oksigen yang tentunya membuat stamina menjadi berkurang. Demikian semoga bermanfaat, dengan pulihnya stamina kita, maka kita akan segera beraktifitas kembali dengan kondisi yang lebih segar.
http://www.kulinet.com/baca/pentingnya-olahraga/1216/

date Selasa, 13 April 2010

Minggu, 04 April 2010
Tugas Kelompok ''LAPORAN ILMIAH"
LAPORAN ILMIAH

Laporan Ilmiah merupakan laporan hasil penelitian ilmiah yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah tertentu.

Konsumen Hasil Penelitian
1. Masyarakat Umum
2. Sponsor Penelitian
3. Masyarakat Ilmiah.

Jenis Laporan Ilmiah

a. Laporan Lengkap (Monograf) : laporan hasil penelitian yang lengkap mencakup atau berisi :
1. proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian.
2. teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.
3. menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya tentang peggantian/penukaran teknik/model yang digunakan.
4. menyampaikan kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.
b. Artikel Ilmiah adalah perasan (inti sari) dari laporan lengkap (monograf), yang disusun lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal-jurnal ilmiah.
c. Laporan Ringkas (Summary Report) adalah laporan yang disusun atau ditulis kembali berdasarkan artikel ilmiah atau studi-studi yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat dalam bentuk yang mudah dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu teknis. Laporan ini hanya memuat temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian.
d. Laporan untuk Administrator dan Pembuat Keputusan : ialah laporan yang memuat tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan oleh pihak pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.

Format Laporan Ilmiah
a) Laporan Ilmiah harus berisi
1) Pernyataan tentang masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian.
2) Prosedur penelitian yang mencakup desain penelitian , metode penelitian yang dipilih, sampel yang ditarik, teknik pengumpulan data, metode statistik yang digunakan baik dalam pengumpulan maupun analisis data.
3) Hasil penelitian dan temuan-temuan.
4) Implikasi yang dapat ditarik dari penelitian tersebut.
b) Format Laporan
menggambarkan secara umum bagaimana penyajian laporan penelitian. Format laporan selalu berkembang dan mempunyai format yang berbeda-beda. Perkembangan ini bertujuan untuk menentukan bagian mana yang harus dilaporkan dan bagaimana cara pelaporannya.
c) Penyesuaian Format Laporan
format laporan memerlukan beberapa penyesuian dengan alasan :
1) Untuk menentukan seberapa resmi format yang harus digunakan.
2) Untuk mengurangi kompleksitas pelaporan.

Secara umum format laporan memuat hal-hal berikut :
1 Halaman Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Daftar Isi
4. Kata Pengantar
5. Ringkasan (Abstrak atau Executive Summary )
5.1 Tujuan
5.2 Hasil / Temuan
5.3 Simpulan
5.4 Rekomendasi
6. Isi Laporan :

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Ruang Lingkup Penelitian (Batasan &Rumusan Masalah)
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4 Metodologi Penelitian
1.5 Sistematika Pembahasan
Bab II. Landasan Teori
Bab III Proses Pengumpulan Data
Bab IV Analisis & Pembahasan
Bab V Simpulan dan Saran

7. Lampiran :
7.1 Daftar Pustaka
7.2 Riwayat Hidup Penulis
7.3 Format Pengumpul Data (Kuesioner)
7.4 Tabel Umum
7.5 Bahan Pendukung Lainnya.


Format Laporan (Isi Laporan)

Bab I Pendahuluan :
1.1 Latar Belakang Penelitian
paling tidak terdiri dari empat paragraph, paragraf satu mengenai alasan memilih bidang dibahas, paragraf dua mengenai alasan memilih lembaga/perusahaan sebagai obyek penelitian, paragraf tiga mengenai apa pentingnya topik bahasan yang menjadi judul penelitian (skripsi) anda, uraikan juga symtom yang terjadi (dicurigai terjadi) pada perusahaan yang diteliti. paragraf empat rangkuman secara umum mengenai hasil bahasan yang di harapkan.
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
menunjukkan batasan dan rumusan masalah yang diteliti atau yang dibahas dalam penelitian,
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan adalah hal-hal yang akan dicapai dari penelitian dan relevan dengan ruang lingkup penelitian.Manfaat adalah hal-hal yang akan terjadi apabila tujuan tercapai.
1.4 Metodologi Penelitian
1) Jelaskan jenis penelitian yang dipilih (reporting, descriptive, explanatory, predictive),
2) Dianjurkan bagi mahasiswa Jurusan Akuntansi melakukan penelitian explanatory atau dapat pula dikelompokkan dalam applied research dengan pendekatan Case Study : Consultant Engagement (studi yang bersifat kualitatif).
3) Penelitian diarahkan untuk menjelaskan Who, What, When, Where, dan How.4)jelaskan cara mendapatkan data ( library dan field research)
1.5 Sistematika Pembahasan
Uraian singkat tentang pembagian atau pembabakan pembahasan laporan.

Bab II Landasan Teori
1) Berisi teori-teori dan referensi lain yang relevan dengan topik dan variabel penelitian.
2) Kerangka teori yang diuraikan sebaiknya lengkap, mutakhir dan sejalan dengan permasalahan penelitian yang bersumber dari literatur atau dari hasil penelitian lain,
3) Hindari penuangan atau pengambilan teori dan referensi yang tidak relevan dengan topik atau permasalahan penelitian.

Bab III Proses Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah potret kondisi yang terjadi pada obyek penelitian , antara lain :
1) Latar belakang obyek penelitian/perusahaan (sejarah, bentuk badan hukum, bidang operasi/usaha, struktur organisasi dan job description) ;
2) informasi mengenai bidang kegiatan/sistem/prosedur/praktek akuntansi yang dilakukan perusahaan yang berhubungan dengan topik penelitian dengan menonjolkan permasalahan (problem) yang terdeteksi;
3) informasi lain mengenai perusahaan yang relevan
4) hasil wawancara atau kuesioner.

Bab IV Pembahasan
Merupakan analisis dan evaluasi terhadap ruang lingkup/masalah penelitian yang dituangkan dalam bentuk formattemuan yaitu : kondisi, kriteria, sebab, akibat dan rekomendasi.
4.1 Kondisi
Suatu keadaan (kelemahan/penyimpangan/kecurangan/pemborosan) yang terjadi atas sesuatu yang diteliti.
4.2 Kriteria
Merupakan norma, aturan, kebijakan, pelaksanaan dan segala sesuatu yang seharusnya ada/terjadi/dilakukan.
4.3 Sebab
Merupakan penyebab sehingga kondisi itu terjadi/timbul.
4.4 Akibat
Merupakan konsekuensi dari timbulnya kondisi tersebut diatas, baik finasial maupun non finansial.
4.5 Rekomendasi
Merupakan langkah perbaikan secararinci yang diusulkan agar kelemahan penyimpangan, kecurangan, pemborosan yang telah terjadi (kondisi) dapat diatasi. Rekomendasi hendaknya realistis dan applicable (dapat diterapkan). Pembahasan akan lebih tajam bilamana ada tanggapan perusahaan atas permasalahan yang dibahas dan sekaligus komentar peneliti atas tanggapan perusahaan tersebut.


Bab V Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan mengungkapkan pokok masalah yang dibahas dalam Bab III dan Bab IV dengan singkat dan jelas.
5.2 Saran yang diusulkan harus applicable dan ada masalah (temuan) nya yang diuraikan dalam Bab IV.

Proses Penulisan
1. Pengorganisasian Laporan : mengumpulkan bahan dan data yang relevan dengan ruang lingkup dan tujuan penelitian ; membuat format laporan/penulisan (outline) ; membuat / memilih skema laporan (bentuk tradisional atau bentuk desimal).
2. Menulis Konsep Pertama : konsolidasikan waktu anda; tulis apa saja yang ada dalam pikiran anda; jangan lakukan revisi berlebihan pada konsep pertama ini, kalau perlu rekam dulu ide anda ke dalam tape recorder dan kemudian menuliskannya ke atas kertas (PC).
3. Periksa Tulisan
a) Agar tulisan mudah dibaca.
b) Revisi tata bahasa dan ejaan.
c) Hati-hati menggunakan terminologi.
d) Sebanyak mungkin gunakan kalimat aktif yang pendek-pendek dan hindari kalimat yang panjang.
e) Hilangkan pengulangan-pengulangan dan pernyataan yang berlebihan.
f) Evaluasi kaitan atau relevansi tulisan dengan ruang lingkup dan tujuan penelitian.

Pengertian Karya Ilmiah
Tulisan ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantunbahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya (Ekosusilo. M, 1995:11).
Adapun tulisan dapat disebut tulisan ilmiah apabila:
a) Mengandung suatu masalah beserta pemecahannya
b) Masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita
c) Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa (EYD)
d) Tulisan disusun dengan metode tertentu
e) Tulisan disusun menurut sistem tertentu.

Ciri-ciri Yang Menandai Tulisan Ilmiah
a. Logis
b. Sistematis
c. Objektif
d. Tuntas
e. Kebenarannya teruji
f. Tata tulisnya sesuai dengan EYD

BENTUK-BENTUK KARYA ILMIAH
Karya ilmiah murni dapat dibedakan berdasarkan tingkat akademisnya menjadi lima macam, yaitu proposal penelitian, laporan, makalah/paper, skripsi, tesis dan desertasi. Karya ilmiah popular dapat digolongkan dalam beberapa jenis dalam bentuk penyajiaanya, seperti artikel/esai, tajuk rencana, pikiran pembaca, ulasan, berita ringan, feature, resensi dan opini.

Berikut kilasan bentuk karya ilmiah (makalah, proposal, laporan)
1. Makalah/Paper
Merupakan karya tulis yang memerlukan studi, baik secara langsung maupun tidak. Makalah ini mengupas masalah secara logis, sistematis, dan objektif. Biasanya disajikan dalam forum ilmiah semacam seminar, lokakarya, simposium dan lainnya. Makalah dalam rapat kerja disebut kertas kerja, sedangkan makalah yang menjadi tugas mahasiswa adalah paper.

Makalah
I. Judul
II. Pendahuluan
III. Isi /pembahasan
IV. Penutup
a. Saran
b. Kesimpilan
V. Daftar Pustaka

2. Laporan Penelitian
Merupakan laporan hasil akhir penelitian yang telah dilakukan. Subtansi dan penulisannya dilakukan dengan cara ilmiah dan menurut aturan ilmiah yang berlaku.
Langkah-langkah menyusun laporan yaitu
1) Pendahuluan (latar belakang dan tujuan)
2) Pelaksanaan (Materi dan Metode)
3) Hasil praktek atau kegiatan
4) Pembahasan
5) Kesimpulan
6) Daftar Pustaka dan lampiran

3. Proposal penelitian
Merupakan suatu usulan rancangan kerja penelitian yang memuat beberapa hal penting terkait penelitian yang akan dilakukan. Proposal disusun sebelum kita melakukan suatu kegiatan penelitian.

PROPOSAL

Tema kegiatan
Latar belakang
Nama Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Pelaksanaan/Waktu Kegiatan
Macam Kegiatan
Anggaran Kegiatan
Manfaat Kegiatan
Sasaran Kegiatan
Penutup

PENGERTIAN KATA DALAM KARYA ILMIAH
1. Judul
Merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang ditulis. Meskipun singkat judul harus mencerminkan isi tulisan. Judul harus dirumuskan dengan jelas, singkat, relevan, dengan isi tulisan tetapi tidak terlalu provokatif.
2. Abstrak
Rangkuman singkat dari isi sebuah dokumen, baik berupa laporan penelitian, artikel, skripsi dan kertas kerja.
3. Kata pengantar
Gambaran umum tentang pelaksanaan tugas dan hasilnya, ucapan terima kasih pada semua pihak; tempat tanggal, bulan, dan tahun penyusunan tulisan itu. Kata pengantar ditulis sebelum pendahuluan.
4. Pendahuluan
Berisi tentang alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, dan permasalahannya, serta pengantar menuju isi makalah dan dilengkapi tujuan dan manfaatnya jika diperlukan. Pokok pikiran dikemukan dengan sisngkat tetapi meyeluruh, sehingga pembaca dapat membayangkan apa yang akan dibahas dalam tulisan tersebut

KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Menurut Jos Daniel Parera, kalimat dikatakan efektif apabila kalimat itu didukung oleh:
1. Ketegasan
adanya ketegasan dalam menonjolkan pikiran utama.
2. Kehematan
Pilihan kata atau penyusunan pikiran yang terkadang bertumpuk-tumpuk dalam kalimat.
3. Kevariasian
Penggunaan kosa kata yang beragam dalam meyusun kalimat dan paragraf.
4. Isi (Pembahasan)
Mengupas masalah secara analisis dan runtut. Pembahasan merupakan uraian secara luas dan terperinci pada semua faktor yang membantu kejelasan masalah yang dibahas dengan sedalam-dalamnya.untuk itu perlu dijelaskan tentang deskripsi data satuan dan analisis data, interpretasi data, dan tentang pengolahan data itu sendiri.
5. Kesimpulan
Penjelasan secara singkat jelas dan tegas dari hasil analisis data, tafsiran terhadap analisis data, dan kesimpulan hasil hipotesis diterima atau tidak.
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka/bibliografi merupakan sejumlah sumber yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan tulisannya.
7. Lampiran (Appendiks)
Data-data pendukung untuk menyusun karya ilmiah dan disusun setelah daftar pustaka sesuai dengan urutaan yang telah ditentukan.
1. Ada beberapa tanda baca yang sering kita jumpai dalam penulisan karya ilmiah, antara lain:
2. Tanda titik ( . )
Tanda titik digunakan pada akhir kalimat, memisahkan angka jam, nilai uang dan penomoran.
3. Tanda koma ( , )
Tanda koma dipakai pada unsur-unsur perincian, memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat, memisahkan petikan langsung, dll.
4. Tanda titik koma ( ; )
Untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang setara dan sejenis, untuk memisahkan kalimat majemuk dan setara.
5. Tanda titik dua ( : )
Akhir kalimat menyebutkan/ rincian, sesudah kata ungkapan yang memerlukan pemerian ( ketua : .. ), dalam terks percakapan dll.
6. Tanda hubung ( - )
Digunakan pada suku kata saat pergantian baris, menyambung kata ulang, untuk spelling (mengeja) dll.
7. Tanda Tanya ( ? )
Digunakan pada akhir kalimat tanya.
8. Tanda seru ( ! )
Digunakan pada kalimat seruan tau perintah yang manggambarkan kesungguhan.
9. Tanda petik ( “ “)
Dipakai pada petikan kalimat langsung, mengapit judul buku, mengapit istilah yang asing dll.
10. Tanda garis miring ( / )
Digunakan pada penomoran surat, pengganti kata atau.



Ditulis oleh : Ahmad Rohimi /10207071 / 3EA10
Fakultas Ekonomi Jurusan S1 Management
Universitas Gunadarma.

date Rabu, 07 April 2010