Dilingkungan pemukiman dan industri, masalah utama yang masih tetap merupakan hal yang belum terpecahkan adalah masalah limbah kota dan limbah industri. Bahan yang berbahaya yang dihasilkan sebagai limbah oleh kegiata-kegiatan industri makin bertambah dan belum ada cara yang berhasil untuk menanganinya. Limbah yang da dibuang ke sungai, ke laut atau lapisan Bumi yang paling dalam. Limbah kota , baik yang merupakan limbah padat maupun berupa limbah cair atau juga limbah gas yang makin bertambah. Penanggulangan terhadap masalah ini masih menghadapi kesukaran, terutama dalam pengumpulan limbah tersebut dan dalam mendapatkan tempat buangan yang aman. Peran serta masyarakat di dalam usaha penanggulangan limbah kota perlu lebih ditingkatkan lagi.
Kepadatan kendaraan bermotor di perkotaan merupakan sumber pencemaran udara yang semakin meningkat. Kemacetan lalu lintas kota menambah pencemaran udara. Akibat negatif dari pencemaran ini terlihat dari dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Penyakit yang paling banyak menimbulkan kematian bayi di Indonesia adalah penyakit saluran pernafasan, muntaber dan infeksi. Hal ini menunjukkan salah satu akibat pencemaran yang ditimbulkan oleh berbagai bahan yang dihasilkan atau dipergunakan oleh manusia dan akibatnya terhadap kualitas lingkungan hidup.
Kesadaran masyarakat mengenai masalah lingkungan sudah mulai tumbuh, tetapi tingkat kesadaran yang ada belum cukup tinggi untuk mempengaruhi perilaku mereka ataupun untuk menjadi motivasi yang kuat untuk dapat melahirkan tindakan yang nyata dalam usaha swadaya perbaikan lingkungan hidup. Keadaan ini masih harus terus lebih dikembangkan lagi.
Banyak tata nilai tradisional yang sangat jelas didasarkan atas asas keserasian antara kegiatan manusia dan lingkungan hidupnya. Tata nilai tradisional masyarakat Baduy dan Mentawai yang memberikan tempat tinggi kepada pelestarian air dan hutan lindung serta satwa langka mewarnai sistem tata lingkungan dalam hidup mereka. Tata nilai yang mewajibkan setiap orang untuk memelihara ciptaan Tuhan yang terdapat di semua ajaran agama. Namun, tata nilai yang baik tersebut belum diketahui secukupnya, sehingga seringkali masih diabaikan. Bahkan tata nilai tradisional yang baik dapat mengalami kerusakan tanpa adanya tata nilai baru yang lebih baik.
Oleh : Ahmad Rohimi / 3EA10 / 10207071