Mencoba menganalisa bisnis warnet sekarang dan akan datang ah . .

Saya melihat dalam tahun 2009 dan tahun 2010 ini pertumbukan bisnis warnet begitu pesat. Banyak sekali bermunculan warnet warnet baru yang berskala kecil max 14 pc client dengan koneksi mengandalkan dsl broadband seperti speedy dan sejenisnya.

Di beberapa daerah terutama daerah pinggiran atau kabupaten dan kecamatan yang selama ini belum ada warnetnya sepertinya bisa menjadi pilihan untuk membuka usaha warnet baru tapi untuk di tengah tengah kota sebaiknya pikir pikir dulu.

Maksud dari pikir pikir dulu itu kita harus bisa melihat peluang pasar jangan hanya melihat tetangga atau teman maju saja. Saya melihat trend bisnis kita itu adalah ikut ikutan kalau orang maju maka kita berusaha untuk membangun usaha yang sama dengan orang yang maju tadi dan kadang timbul persaingan tidak sehat seperti di bisnis warnet biasanya permainan harga yang kadang merusak pasar.

Menurut pendapat saya usaha warnet saat ini masih menjanjikan dan harus memperhatikan kondisi pasar juga. Karena kalau dulu hitungan BEP sebuah bisnis warnet di patok pada 2 – 3 tahun terus turun lagi ke angka 18 – 24 bulan. Nah sekarang menurut saya harus di patok 10 – 12 bulan.

Pertanyaannya adalah kenapa lama BEP semakin singkat, jawabnya adalah perkembangan pasar. Pasar disini banyak faktor diantaranya faktor perkembangan Peralatan komputer, Perkembangan aplikasi, Trend internet, dan tentu jumlah usernya.

Untungnya untuk jumlah user semakin hari semakin bertambah jadi walau jumlah warnet berjubel tapi karena user masih banyak maka masih bisa mencover pemasukan. Lalu kalau di bandingkan atau di analisa kepada perkembangan peralatan komputer dan aplikasi ini yang membuat kita harus mematok nilai BEP menjadi secepat mungkin. Ditambah trend internet yg mudah berkembang dan semakin banyaknya alternatif koneksi internet yang beredar di pasaran.

Jadi kita harus sudah BEP pada bulan ke 10 – 12. sehingga pada tahun kedua mulai kita tinggal menikmati hasilnya dan menurut saya pasti sudah berkurang jumlah pemasukan warnet, memang ada sebagian yang masih stabil tp seiring persaingan sesama usaha warnet maka lambat laun user akan terbagi.

Saya melihat banyak seklai warnet yang usianya dibawah 1 tahun dan ada yang bertahan sampai 2 tahun tapi sangat jarang saya melihat warnet yang usianya di atas 3 tahun. Maksud usia disini adalah jumlah user yang stabil dan juga memang warnet nya bener bener tutup.

Selama tahun 2010 ini saya melihat banyak sekali muncul warnet warnet baru yang usianya belum genap 1 tahun udah pada mau tutup atau user udah drastis sepi. Memang dalam bisnis warnet biasanya pas buka pertama pada proses perkenalan user, kemudian pada bulan ke 2 dan ke 3 biasanya udah mulai ramai, nah ini kalau bisa bertahan sampai bulan ke 10 atau 12 berarti kita termasuk warnet yang ramai, tapi ada warnet baru buka pada bulan ke 4 dan 5 udah berkurang 50% bahkan ada warnet dari buka sampe sekarang dalam usia kurang dari 1 tahun masih sepi alias cuma untuk operasional plus uang capek dikit. Kalau usaha warnet tersebut hasil dari utangan bank bisa di pastikan kalau usaha tersebut minus total.

Jadi kesimpulan saya adalah usaha warnet saat ini masih berpotensi untuk mendapatkan profit tapi harus punya target BEP yang singkat dan jangan terlena dengan warnet yang sudah di bangun tapi harus mengembangkan terus mulai dari layanan dan jumlah layanan.

Selain usaha warnet ada alternatif usaha lain yang mirip kaya warnet dan bisa mengurangi pemasukan warnet seperti usaha hotspot captive portal.

semoga bermanfaat

Sumber : http://www.deskapahendri.com/2010/04/21/prospek-bisnis-warnet-kedepan/    


date Minggu, 17 Oktober 2010

Etika memiliki dua pengertian: Pertama, etika sebagaimana moralitas, berisikan nilai dan norma-norma konkret yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia dalam seluruh kehidupan. Kedua, etika sebagai refleksi kritis dan rasional. Etika membantu manusia bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggung-jawabkan. Sedangkan bisnis mengutip Straub, Alimin (2004: 56), sebagai suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit.

Penggabungan etika dan bisnis dapat berarti memaksakan norma-norma agama bagi dunia bisnis, memasang kode etik profesi bisnis, merevisi sistem dan hukum ekonomi, meningkatkan keterampilan memenuhi tuntutan-tuntutan etika pihak-pihak luar untuk mencari aman dan sebaginya. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang memiliki komitmen ketulusan dalam menjaga kontrak sosial yang sudah berjalan. Kontrak sosial merupakan janji yang harus ditepati.
Bisnis Islami ialah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan hartanya karena aturan halal dan haram (lihat. QS. 2:188, 4:29).
Etika bisnis Islam sebenarnya telah diajarkan Nabi Saw. saat menjalankan perdagangan. Karakteristik Nabi Saw., sebagai pedagang adalah, selain dedikasi dan keuletannya juga memiliki sifat shidiq, fathanah, amanah dan tabligh. Ciri-ciri itu masih ditambah Istiqamah.
Shidiq berarti mempunyai kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan dan amal perbuatan atas dasar nilai-nilai yang diajarkan Islam. Istiqamah atau konsisten dalam iman dan nilai-nilai kebaikan, meski menghadapi godaan dan tantangan. Istiqamah dalam kebaikan ditampilkan dalam keteguhan, kesabaran serta keuletan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Fathanah berarti mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya. Sifat ini akan menimbulkan kreatifitas dan kemampuan melakukakn berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Amanah, tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (kebajikan) dalam segala hal. Tablig, mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (berbagai sumber).
Berdasarkan sifat-sifat tersebut, dalam konteks corporate social responsibility (CSR), para pelaku usaha atau pihak perusahaan dituntut besikap tidak kontradiksi secara disengaja antara ucapan dan perbuatan dalam bisnisnya. Mereka dituntut tepat janji, tepat waktu, mengakui kelemahan dan kekurangan (tidak ditutup-tutupi), selalu memperbaiki kualitas barang atau jasa secara berkesinambungan serta tidak boleh menipu dan berbohong.
Pelaku usaha/pihak perusahaan harus memiliki amanah dengan menampilkan sikap keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal, dan ihsan (berbuat yang terbaik) dalam segala hal, apalagi berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Dengan sifat amanah, pelaku usaha memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan kewajiban-kewajibannya. Sifat tablig dapat disampaikan pelaku usaha dengan bijak (hikmah), sabar, argumentatif, dan persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang solid dan kuat.
Para pelaku usaha dituntut mempunyai kesadaran mengenai etika dan moral, karena keduanya merupakan kebutuhan yang harus dimiliki. Pelaku usaha atau perusahaan yang ceroboh dan tidak menjaga etika, tidak akan berbisnis secara baik sehingga dapat mengancam hubungan sosial dan merugikan konsumen, bahkan dirinya sendiri.
Sumber : http://zonaekis.com/etika-bisnis-islami

date


Bisnis bagi sebagian orang merupakan tempat pencarian penghasilan yang membebaskan. Karena bisnis adalah usaha yang diputuskan dan dijalankan oleh Anda pribadi, dan segala keuntungan dapat dirancang sendiri serta dinikmati sendiri. Mungkin pengertian bisnis semacam itu bisa sama-sama diterima. Bisnis merupakan usaha Anda pribadi untuk mendapatkan penghasilan yang semua perjalanannya Andalah penentunya. Bagi mereka yang tidak ingin terikat suatu ritme kehidupan yang monoton, akan lebih memilih bisnis sebagai sarana mencari penghasilan. Dengan bisnis, penghasilan tetap bisa didapat dengan segala keleluasaan Anda -sebagai pengelola bisnis itu- dalam menjalani kehidupan ini. Di zaman modern ini, di mana arus globalisasi telah memasuki seluruh pelosok dunia, Anda mendapatkan wajah bisnis yang lainnya. Yaitu bisnis online. Apakah bisnis online itu?

Pengertian Bisnis Online

Nah, tentu pengertian bisnis yang ini tidak jauh berbeda dengan pengertian semula. Ia juga merupakan bisnis, di mana Anda sebagai pelakunya yang menentukan segala perjalanan bisnis itu. Hanya saja bisnis yang ini lebih praktis lagi dan fleksibel. Karena Anda bisa menjalankan bisnis ini di manapun, tanpa sekat wilayah. Asalkan memiliki jaringan internet, maka Anda bisa menjalani bisnis ini.

Bisnis online merupakan lahan bisnis yang tak terbatas. Cakupannya bahkan bisa mencapai seluruh penjuru dunia, menjelajah seluruh benua, melampaui seluruh samudera, dan menghilangkan sekat-sekat negara. Praktisnya bisnis online sering kali tidak membutuhkan modal sebagaimana bisnis lainnya. Bahkan kerjanya juga sederhana, Anda hanya membutuhkan media untuk penghubung internet, dan cukup bekerja di balik layar komputer atau laptop.

Tentu hal ini bisa Anda lakukan di mana saja. Apakah sedang berada di rumah, atau sedang dalam perjalanan ke luar kota. Anda bisa nyaman duduk di sofa, atau sambil tiduran di kamar, sementara bisnis tetap bisa dikendalikan dan dijalankan. Tentu penghasilannya juga tetap bisa dinikmati.

Praktis, efisien, efektif, dan lebih sederhana. Mungkin itulah pesan dari pengertian bisnis online yang bisa Anda tangkap.

Belajar Bisnis Online
 

Tulisan di atas hanya menjelaskan tentang pengertian bisnis yang dapat dipahami bersama. Begitu juga pengertian akan bisnis online. Tetapi untuk lebih memahami, tentu Anda perlu mempelajarinya lebih jauh. Sehingga Anda tak hanya mengetahui dan mengenalnya, tetapi juga memahaminya.

Agar Anda tak lagi bingung untuk memasuki dunia bisnis ini. Di mana saat ini banyak orang telah menjalani bisnis semacam ini. Apalagi kian hari kehidupan semakin kompetitif. Jika Anda tak juga segera mempelajarinya, maka dapat dipastikan Anda akan tertinggal jauh dari pergeseran peradaban dan tatanan dunia ini.

Nah, untuk itu saya sarankan Anda agar segera mempelajari dengan seksama perihal bisnis online ini. Jangan biarkan diri Anda hanya menjadi penonton di dunia ini. Jadikan diri Anda sebagai pelaku dalam kehidupan dunia ini. Termasuk sebagai pelaku bisnis online, mengikuti perkembangan teknologi canggih masa kini.

Sumber : http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm

date